YPI - ALAZHAR TKI AL AZHAR 14 Diknas Kota SMG SDI ALAZHAR 14 SMPI ALAZHAR 14

Friday, September 19, 2008

Sumber http://widjajaedu.wordpress.com/2008/08/31/
BAHAN LIMBAH SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA TAMAN KANAK KANAK
- Mariani

Latar Belakang

* Tujuan Pendidikan TK menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3 adalah membantu anak didik dalam mengembangkan berbagai potensi baik secara psikis maupun fisik yang meliputi pengembangan moral, nilai, social, emosional, kognitif, bahasa, motorik, kemandirian dan seni untuk dipersiapkan memasuki Pendidikan dasar.
* Banyak guru TK kesulitan melakukan pembelajaran yang lebih bermakna dengan menyiapkan media pembelajaran yang didesain sendiri, atau menggunakan bahan limbah tetapi memiliki daya guna optimal. Guru terkesan hanya memanfaatkan media yang tersedia, enggan mengembangkan kreatifitasnya akibatnya dalam menggunakan strategi pembelajaran selalu monoton tidak menantang dan pada akhirnya belum mampu membangkitkan motivasi siswa.
* Upaya bagaimana memotivasi belajar yang menyenangkan dan melibatkan partisipatif siswa dengan menggunakan media pembelajaran dari bahan limbah.


Identifikasi Masalah

* Siswa jarang dilibatkan untuk membuat karya-karya kreatif.
* Guru kurang kreatif, enggan membuat media/alat pembelajaran sendiri.
* Kegiatan pembelajaran hanya menggunakan media yang tersedia di sekolah.
* Kondisi pembelajaran hanya memberikan kemampuan meniru (identifikasi), belum mengembangkan kreativitas dan petualangan intelektual siswa.

Rumusan Masalah

” Bagaimana Memanfaatkan Bahan Limbah sebagai Media untuk meningkatkan kreativitas Belajar Siswa TK?”

Tujuan Penelitian

* Mendeskripsikan efektivitas penggunaan bahan limbah untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa TK.

Manfaat Penelitian

1. Bagi guru:

* Memberikan sajian pembelajaran yang menyenangkan.
* Melibatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
* Pembelajaran lebih menantang, dan bermakna bagi siswa.
* Mendorong guru untuk selalu berkreasi menciptakan desain pembelajaran yang lebih Paikem (Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan).

2. Bagi Sekolah:

* Memberikan kontribusi positif sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan TK.
* Dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan pimpinan sekolah untuk menentukan manajemen instruksional (pembelajaran) yang perlu dilakukan guru.

KAJIAN PUSTAKA

* Mengkaji landasan teoritis yang merupakan kerangka konseptual penelitian tentang kosep-konsep pembelajaran, media pembelajaran, dan kreativitas belajar siswa.

Proses pembelajaran menurut teori behavioris bahwa belajar sangat ditentukan oleh faktor eksternal melalui pemberian stimulus untuk memperoleh respon siswa. Kuat lemahnya stimulus yang diberikan akan berpengaruh terhadap intensitas proses pembelajaran. Dalam konteks demikian maka faktor guru, fasilitas belajar, media pembelajaran, alat peraga pembelajaran memiliki posisi sentra dalam kegiatan, yang kemudian bekerja secara sinergi dengan faktor internal siswa: bakat, minat, motivasi, kreativitas untuk belajar (Suparlan: 2004).

METODE PENELITIAN

* Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif naturalistik, yang kajiannya memaparkan fenomena –fenomena kegiatan pembelajaran secara rinci, jelas, apa adanya baik secara alamiah maupun rekayasa manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

* Berdasarkan analisa data hasil observasi dan wawancara diperoleh gambaran bahwa melalui pemanfaatan media bahan limbah dalam pembelajaran di TK, tercipta susana belajar yang bergairah.
* Siswa rajin bertanya, memiliki keinginan besar untuk mencoba membuat karya kreasi yang dicontohkan guru, keinginan untuk segera mampu membuat suatu karya kreasi.
* Petualangan intelektual siswa berkembang melalui pengalaman belajar yang menarik.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Melalui media, anak mengkontruksi pengetahuan melalui pengalaman belajarnya.
2. Media pembelajaran dengan memanfaatkan barang limbah dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan diri siswa.
3. Media dari bahan limbah yang didesain guru mampu menciptakan susana belajar di kelas menjadi bergairah, siswa rajin bertanya, memiliki keinginan besar untuk mencoba membuat karya kreasi yang dicontohkan guru, keinginan untuk segera mampu membuat suatu karya kreasi.

B. Saran

* Penulis mengajak para guru agar aktif dan kreatif untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. Guru diharapkan mampu mengembangkan profesionalismenya, lebih menguasai, dan menyenangkan cara mengajarnya.
* Jadikanlah situasi ( kelas, anak, lingkungan ) sebagai pusat pembelajaran yang menyenangkan. Kalau gurunya aktif dan kreatif, anakpun akan aktif dan kreatif.